Mikro Ekonomi
Selasa, 10 Januari 2017
Rabu, 21 Desember 2016
Mikro Ekonomi BAB 3 Elastisitas Permintaan dan Penawaran
BAB
3 ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
ELASTISITAS PERMINTAAN
PENGERTIAN
ELASTISITAS PERMINTAAN
Secara
sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan suatu gejala
ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain. Pengertian lain elastisitas
dapat diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang
disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain.
Elastisitas
permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana
besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ketika harga
sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik
sedangkan semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas
permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan
persen perubahan harga.
JENIS-JENIS
ELASTISITAS PERMINTAAN
Koefisien
|
Elastisitas
|
n = 0
|
Inelastis sempurna
|
0 < n < 1
|
Inelastis
|
n = 1
|
Elastis uniter
|
1 < n < ∞
|
Elastis
|
n = ∞
|
Elastis sempurna
|
A. PERMINTAAN INELASTIS SEMPURNA
(Ed = 0)
Permintaan
Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang diminta
meskipun ada perubahan harga, atau ΔQd = 0, meskipun ΔP ada. Secara matematis
%ΔQd = 0, berapapun %ΔP. Dengan kata lain perubahan harga sebesar apapun sama
sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah yang diminta. Kasus permintaan
inelastis sempurna terjadi bila konsumen dalam membeli barang tidak lagi
memperhatikan harganya, melainkan lebih memperhatikan pada seberapa besar
kebutuhannya. Contoh: Pembelian Garam dapur oleh suatu keluarga atau pembelian
Obat ketika sakit. Konsumen membeli garam atau obat lebih mempertimbangkan
berapa butuhnya, bukan pada berapa harganya.
B. PERMINTAAN INELASTIS
(Ed < 1)
Permintaan
Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu berpengaruh terhadap perubahan
kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain kalau persentase perubahan
jumlah yang diminta relatif lebih kecil dibanding persentase perubahan harga.
Secara matematis %ΔQd < %ΔP. Permintaan Inelastis atau sering disebut Permintaan
yang tidak peka terhadap harga, misal harga berubah naik 10% maka perubahan
permintaannya akan turun kurang dari 10%. Elatisitas kurang dari satu biasanya
terjadi pada barang-barang kebutuhan pokok seperti gula, pupuk, bahan bakar dan
lain-lain.
C. PERMINTAAN ELASTIS UNITER (Ed =
1)
Permintaan
Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding terhadap perubahan
kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah
yang diminta sama dengan persentase perubahan harga. Jadi kalau harga berubah
turun sebesar 10% maka kuantitas yang diminta juga akan berubah dalam hal ini
akan naik sebesar 10%. Secara matematis %ΔQd = %ΔP. Permintaan yang elastis
uniter atau yang elastis proporsional atau yang Ed tepat = 1 sulit ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya hanyalah secara kebetulan.
D. PERMINTAAN ELASTIS
(Ed > 1)
Permintaan
Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar terhadap perubahan
kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah
yang diminta relatif lebih besar dari persentase perubahan harga. Jadi kalau
harga turun 10% maka kuantitas barang yang diminta akan mengalami kenaikan
lebih dari 10%. Secara matematis %ΔQd > %ΔP. Permintaan yang elastis atau
peka terhadap harga (Ed >1) dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
biasanya terjadi pada barang-barang mewah, seperti mobil, alat-alat elektronik,
pakaian pesta dan lain-lain.
E. Permintaan Elastis
Sempurna (Ed = ∞ )
Permintaan Elastis Sempurna terjadi jika ada
perubahan jumlah yang diminta meskipun tidak ada perubahan harga, atau ΔQd =
Ada perubahan, meskipun ΔP = 0 (Tidak ada perubahan harga). Secara matematis
%ΔQd = Ada, %ΔP = 0. Kasus permintaan elastis sempurna terjadi pada bila
permintaan suatu barang dapat berubah-ubah meskipun harga barang tersebut
tetap. Contoh kasus ini bisa terjadi pada berbagai produk, yang jelas kalau
permintaan akan produk tersebut bisa berubah-ubah walaupun harga produk itu
tetap.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS PERMINTAAN
A. TINGKAT KEBUTUHAN
Apabila
kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting, perubahan harga tidak
mempengaruhi jumlah permintaan, maka permintaan terhadap barang ini bersifat
inelastic, sebaliknya bila kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka
permintaan bersifat elastis.
B. BANYAKNYA BARANG
PENGGANTI YANG TERSEDIA.
Sekiranya
sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaanyya cenderung untuk
bersifat elastis. Maksudnya, perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan
perubahan yang besar terhadap permintaan. Pada waktu harga naik para pembeli
akan merasa enggan membeli barang tersebut, mereka lebih suka menggunakan
barang-barang lain sebagai penggantinya, yang harganya tidak mengalami
perubahan. Sebaliknya pada waktu harga turun, para pembeli melihat bahwa barang
tersebut lebih mudah daripada barang-barang penggantinya dan beramai-ramai
membeli barang tersebut dan ini menyebabkan permintaannya bertambah dengan
cepat.
Permintaan
terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti adalah bersifat
tidak elastis, karena jika harga naik para pembelinya sukar memperoleh barang
pengganti dan oleh karenanya harus tetap membeli barang tersebut, oleh sebab
itu permintaannya tidak banyak tambahan pembeli yang pindah dan jika harga
turun permintaannya tidak banyak bertambah karena tidak banyak tambahan pembeli
yang pindah dari membeli barang yang bersaingan dengannya. Dari uraian di atas
dapatlah dibuat rumusan berikut: semakin banyak jenis barang pengganti terhadap
sesuatu barang, semakin elastis sifat permintaannya.
C. PERSENTASI PENDAPATAN
YANG DIBELANJAKAN.
Besarnya
bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat
mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut/. Perhatikanlah
sikap orang dalam membeli barang-barang yang sangat murah harganya. Jika
seseorang itu sudah menyukai suatu jenis minuman ringan tertentu, kenaikan
harga minuman tidak akan banyak mempengaruhi permintaannya. Tetapi
perhatikanlah permintaan terhadap barang-barang yang agak mahal. Sebelum
memutuskan untuk membeli sesuatu orang akan membandingkan harga dari berbagai
jenis barang yang diinginkan. Perbedaan harga dapat menyebabkan orang
membatalkan untuk membeli barang dari suatu merek tertentu dan membeli merek
lain yang lebih murah. Jadi dapat dikatakan bahwa semakin besar bagian
pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu barang, semakin elastis
permintaan terhadap barang tersebut.
D. JANGKA WAKTU
ANALISIS.
Semakin
lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin elastis sifat
permintaan suatu barang. Dalam jangka waktu yang singkat permintaan besifat
lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar
belum diketahui oleh permbeli. Oleh sebab itu mereka cenderung untuk meminta
barang-barang yang biasa dibelinya walaupun harganya mengalami kenaikan. Dengan
demikian dalam jangka waktu yang lebih panjang para pembeli dapat mencari
barang pengganti yang mengalami kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi
permintaan terhadap barang yang disebutkan belakangan ini. Juga dalam jangka
panjang barang pengganti mengalami perubahan dalam mutu dan desainnya dan akan
menyebabkan orang lebih mudah pindah kepada membeli barang pengganti.
ELASTISITAS
PENAWARAN
PENGERTIAN ELASTISITAS PENAWARAN
Elastisitas
merupakan perbandingan perubahan yang akan terjadi apabila satu atau hal yang
lain berubah. Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan
proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan
kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen
terhadap perubahan harga.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ELASTISITAS PENAWARAN
Ada dua faktor
yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
A. KEMAMPUAN PENJUAL/PRODUSEN MERUBAH JUMLAH
PRODUKSI.
Ini berkaitan dengan biaya dan
kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis apabila salah satu
dari hal-hal berikut terjadi:
·
Biaya
produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat
ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan
satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi
berada dalam skala tidak ekonomis.
·
Kapasitas
produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan
pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar. Sementara
penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
B. JANGKA WAKTU
ANALISIS.
Elastisitas
penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli
ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan
jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut.
JENIS-JENIS ELASTISITAS PENAWARAN
Berdasarkan
besar kecilnya tingkat koefisien elastisitas penawarannya, elastisitas
penawaran dapat dibedakan menjadi 5 (lima) macam yaitu:
A. PENAWARAN INELASTIS
SEMPURNA (Es = 0)
Penawaran
Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang ditawarkan
meskipun ada perubahan harga, atau ΔQs = 0, meskipun ΔP ada. Secara matematis
%ΔQs = 0, berapapun perubahan dalam %ΔP. Dengan kata lain perubahan harga
sebesar apapun sama sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah yang ditawarkan.
Kasus penawaran inelastis dalam kenyataan agak sulit ditemui dalam kehidupan
sehari-hari, kalaupun ada biasanya pada produk/barang-barang hasil pertanian
misalnya jumlah produksinya sudah tidak mungkin ditambah atau sulit ditambah
walaupun harga terus-menerus menaik. Sebagai contoh nya yaitu jumlah penawaran
kelapa di suatu daerah ketika musim kemarau sangat sedikit dan
tergantung/dipengaruhi dari faktor alam, walaupun harga tinggi maka jumlah yang
ditawarkan tetap relatif terbatas.
B. PENAWARAN INELASTIS
(Es < 1)
Penawaran
Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu berpengaruh terhadap perubahan
kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain kalau persentase perubahan
jumlah yang ditawarkan relatif lebih kecil dibanding persentase perubahan
harga. Secara matematis %ΔQs < %ΔP. Penawaran Inelastis atau sering disebut
Penawaran yang tidak peka terhadap harga, misal harga berubah naik 10% maka
perubahan penawarannya akan naik kurang dari 10%. Elatisitas penawaran kurang
dari satu biasanya terjadi pada barang-barang hasil pertanian, karena
barang-barang produk pertanian tidak mudah untuk menambah atau mengurangi
produksinya dalam jangka pendek.
C. PENAWARAN ELASTIS
UNITER (Es = 1)
Penawaran
Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding terhadap perubahan
kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah
yang ditawarkan sama dengan persentase perubahan harga. Jadi kalau harga
berubah turun sebesar 10% maka kuantitas yang ditawarkan juga akan berubah dalam
hal ini akan turun sebesar 10%. Demikian juga kalau harga naik 10% maka jumlah
barang yang dtawarkan akan naik sebesar 10%. Secara matematis %ΔQd = %ΔP.
Penawaran yang elastis uniter atau elastis proporsional atau Es tepat = 1 sulit
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya hanyalah
secara kebetulan.
D. PENAWARAN ELASTIS
(Es > 1)
Penawaran
Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar terhadap perubahan
kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah
yang ditawarkan relatif lebih besar dari persentase perubahan harga. Jadi kalau
harga turun 10% maka kuantitas barang yang ditawarkan akan mengalami penurunan
lebih dari 10%, dan sebaliknya kalau harga naik 10% maka kuantitas barang yang
ditawarkan akan mengalami kenaikkan lebih dari 10%. Secara matematis %ΔQd >
%ΔP. Penawaran yang elastis atau peka terhadap harga (Es >1) dapat ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi pada barang hasil industri yang
mudah ditambah atau dikurangi produksinya.
E. PENAWARAN ELASTIS
SEMPURNA (Es = ∞ )
Penawaran
Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang ditawarkan meskipun
tidak ada perubahan harga, atau ΔQs = Ada perubahan, meskipun ΔP = 0. Secara
matematis %ΔQs = Ada, %ΔP = 0.Kasus penawaran elastis sempurna terjadi pada
bila penawaran suatu barang dapat berubah-ubah meskipun harga barang tersebut
tetap. Contoh kasus ini bisa terjadi pada berbagai produk, yang jelas kalau
penawaran akan produk tersebut bisa berubah-ubah walaupun harga produk itu
tetap, sehingga kurva penawarannya sejajar dengan sumbu X atau Q.
Sumber:
Adji,Wahyu.2007. Ekonomi. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Putong,iskandar. 2010. Economics PengantarMikro dan Makro.
Edisi 4. Jakarta:Mitra Wacana Media.
Raharja,pratama. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi. Edisi 3.
Jakarta: Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Rasyidi,suherman. 2009. Pengantar Teori Ekonomi. Cetakan 8.
Jakarta: Raja Wali pers.
Samuelson,paul.2003.Ilmu Mikro Ekonomi.Edisi 17.PT Media
Global Edukasi.
Soeharno.2006. Teori Mikro Ekonomi. Surakarta: Penerbit Andi.
Sukirno,Sadono.1998. Pengantar Toeri Mikro Ekonomi. Edisi 2,
Cetakan 10. Jakarta: PT.Raja Wali Grafindo Persada.
Sukirno,Sadono.2011. Mikro Ekonomi Pengantar Toeri. Edisi 3,
Cetakan 26. Jakarta: PT.Raja Wali Pers.
Mikro Ekonomi BAB 2 Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
BAB
2 Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Teori permintaan menerangkan tentang
sifat permintaan para pembeli terhadap suatu barang. Sedangkan teori penawaran
menerangkan sifat para penjual dalam menawarkan sesuatu barang yang akan
dijualnya.
TEORI
PERMINTAAN DAN KURVA PERMINTAAN
Teori
permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan
harga.
A. BEBERAPA PENENTU
PERMINTAAN
Permintaan
seseorang atau sesuatu masyarakat kepada sesuatu barang ditentukan oleh banyak
faktor. Di antara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah seperti yang di
nyatakan di bawah ini:
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang berkaitan erat
dengan barang tersebut.
3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan
rata-rata masyarakat.
4. Corak distribusi pendapatan dalam
masyarakat.
5. Cita rasa masyarakat.
6. Jumlah penduduk.
7. Ramalan mengenai keadaan di masa yang
akan datang.
Dalam
analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan
suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya. Oleh sebab itu,
dalam teori permintaan yang terutama yang dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu
barang dengan harga barang tersebut.
B. HARGA DAN PERMINTAAN
Dalam hukum permintaan dijelaskan
sifat hubungan antara permintaan suatu barang dengan tingkat harganya. Hukum
permintaan pada hakikatnya mrerupakan suatu hipotesis yang menyatakan: makin rendah harga suatu barang maka makin
banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan
terhadap barang tersebut.
1. Daftar
Permintaan
Pada
dasarnya, daftar permintaan ialah suatu tabel yang memberi gambaran dalam
angka-angka tentang hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta
masyarakat. Ia menggambarkan besarnya permintaan yang wujud pada
berbagai tingkat harga.
2. Kurva
Permintaan
Dengan
menggunakan data terdapat dalam daftar permintaan kita dapat membuat kurva
permintaan. Dengan demikian kurva permintaan dapat didefinisikan sebagai
suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga sesuatu barang tertentu
dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.
Dalam menganalisasi
permintaan perlu disadari perbedaan antara dua istilah beriku: permintaan dan jumlah barang yang diminta. Apabila ahli ekonomi mengatakan
‘’permintaan’’ yang mereka maksudkan adalah keseluruhan daripada kurva
permintaan. Jadi permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan
antara harga dan jumlah permintaan.
C.
PERMINTAAN PERSEORANGAN DAN PERMINTAAN PASAR
Permintaan terhadap sesuatu barang
dilihah dari dua sudut, yaitu permintaan yang dilakukan oleh seseorang
dan permintaan yang dilakukan oleh semua orang dalam pasar. Oleh karena
itu, dalam analisis perlu dibedakan antara kurva permintaan perseorangan dan
kurva permintaan pasar. Untuk memperoleh kurva permintaan pasar, kurva
permintaan berbagai individu dalam pasar harus dijumlahkan.
EFEK
FAKTOR BUKAN-HARGA TERHADAP PERMINTAAN
Hukum permintaan terutama
memperlihatkan sifat hubungan antara harga sesuatu barang dengan jumlah barang
yang diminta. Sedangkan dalam kenyataan sebenarnya seperti sudah dinyatakan
sebelum ini banyaknya permintaan terhadap sesuatu barang juga ditentukan oleh
banyak faktor lain. Oleh sebab itu, untuk melengkapi analisis melengkapi
analisis mengenai teori permintaan, adalah perlu untuk menganalisis bagaimana
faktor penting lainnya dapat mempengaruhi permintaan.
A.
HARGA BARANG-BARANG LAIN
Hubungan
antara satu barang dengan berbagai jenis-jenis barang lainnya dapat dibedakan
kepada tiga golongan, yaitu: (i) barang lain itu merupakan pengganti, (ii) barang
lain itu merupakan pelengkap, dan (iii) kedua barang tidak mempunyai kaitan sama
sekali (barang netral).
1. Barang Pengganti
Suatu
barang dinamakan barang pengganti kepada barang lain apabila ia dapat
menggantikan fungsi barang lain tersebut. Kopi dan teh adalah barang yang dapat
saling menggantikan fungsinya. Seseorang yang suka meminum teh selalu dapat
menerima minuman kopi apabila teh tidak ada. Sebaliknya seorang peminum kopi
tidak akan menolak meminum teh apabila kopi tidak ada.
2. Barang Pelengkap
Apabila
sesuatu barang selalu digunakan bersama barang lainnya, maka barang tersebut
dinamakan barang pelengkap kepada barang lain tersebut. Gula adalah barang
pelengkap bagi kopi atau teh karena pada umumnya kopi dan teh yang kita minum
harus dibubuhi gula.
3. Barang Netral
Permintaan
terhadap beras dan terhadap buku tulis tidak mempunyai hubungan sama sekali.
Maksudnya, perubahan dan permintaan dan harga beras tidak akan mempengaruhi
permintaan buku tulis dan begitupun juga sebaliknya. Apabila dua macam barang
tidak mempunyai hubungan yang rapat maka perubahan terhadap permintaan salah satu
barang tersebut tidak akan mempengaruhi barang lainnya. Barang seperti itu
dinamakan barang netral.
B. PENDAPATAN PARA PEMBELI
Pendapatan
para pembeli merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan corak
permintaan terhadap berbagai barang. Perubahan pendapat selalu menimbulkan
perubahan terhadap permintaan berbagai jenis barang. Berdasarkan kepada sifat
perubahan permintaan yang berlaku apabila perubahan berubah, berbagai barang
dapat dibedkan menjadi empat golongan: barang
inferior, barang esensial, barang normal dan barang mewah
1.
Barang Inferior
Barang
inferior adalah barang yang banyak diminta oleh orang-orang berpendapat rendah.
Kalau pendapatan bertambah tinggi maka permintaan terhadap barang-barang yang
tergolong barang inferior akan berkurang.
2. Barang Esensial
Barang
esensial adalah barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari. Biasanya barang itu terdiri dari kebutuhan pokok seperti makanan (
beras, kopi, dan gula ) dan pakaian yang utama. Perbelanjaan seperti ini tidak
berubah walaupun pendapatan meningkat.
3. Barang Normal
Sesuatu
barang dinamakan barang normal apabila ia mengalami kenaikan dalam permintaan
sebagai akibat dari kenaikan pendapatan. Kebanyakan barang yang ada dalam
masyarakat termasuk dalam golongan ini.
4. Barang Mewah
Jenis-jenis
barang yang dibeli orang apabila pendapatan mereka sudah relatif tinggi
termasuk dalam golongan ini Emas, intan, mobil sedan adalah beberapa contoh
barang mewah. Biasanya barang-barang tersebut dibeli masyarakat setelah dapat
memenuhi kebutuhan yang pokok seperti makanan, pakaian, dan perumahan.
TEORI PENAWARAN DAN
KURVA PENAWARAN
Terdapatnya permintaan belum
merupakan syarat yang cukup untuk mewujudkan transaksi dalam pasar. Permintaan
yang nyata hanya dapat di penuhi apabila para penjual dapat menyediakan
barang-barang yang diperlukan tersebut.
A. PENENTU - PENENTU PENAWARAN
Keinginan
para penjual dalam menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga ditentukan
oleh beberapa faktor. Yang terpenting adalah:
1. Harga
barang itu sendiri.
2. Harga
barang - barang lain.
3. Biaya
produksi.
4. Tujuan -
tujuan operasi perusahaan tersebut.
5. Tingkat
teknologi yang digunkan.
B. CIRI HUBUNGAN ANTARA
HARGA DAN PENAWARAN
Harga suatu barang selalu sebagai faktor yang sangat
penting dalam menentukan penawaran barang tersebut. Oleh sebab itu teori
penawaran terutama mengumpulkan perhatiannya kepada hubungan di antara tingkat
harga dengan jumlah barang yang di tawarkan.
1. Hukum
Penawaran
Hukum penawaran Adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat
hubungan antara harga sesuatu barang dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan
para penjual. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga
sesuatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para
penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang maka makin sedikit jumlah
barang tersebut yang ditawarkan.
2. Kurva
Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan
hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut
yang ditawarkan.
PENGARUH FAKTOR BUKAN
HARGA TERHADAP PENAWARAN
A. HARGA BARANG LAIN
Telah yang
diterangkan dalam membahas teori permintaan bahwa barang-barang ada yang saling
bersaingan (barang-barang pengganti) satu sama lain dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat. Barang –barang seperti itu dapat menimbukan pengaruh yang penting
kepada penawaran sesuatu barang.
B. BIAYA UNTUK MEMPEROLEH FAKTOR PRODUKSI
Pembayaran kepada faktor-faktor
produksi merupakan pengeluaran yang sangat penting dalam proses produksi
berbagai perusahaan.pengeluaran tersebut mempunyai peranan yang sangat besar
dalam menentukan biaya produksi. Tanpa adanya kenaikan produktivitas dan
efisiensi, kenaikan harga fakto-faktor produksi akan menaikan biaya produksi.
C. TUJUAN PERUSAHAAN
Dalam
teori ekonomi selalu dimisalkan perusahaan berusaha memaksimumkan keuntungan.
Dalam prakteknya perusahaan-perusahaan banyak yang mempunyai tujuan lain. Ada
perusahaan yang tidak mau menanggung resiko, dan untuk itu mereka melakukan
kegiatan yang lebih selamat walaupun keuntungannya lebih kecil.
D. TINGKAT TEKNOLOGI
Kenaikan produksi dan perkembangan
ekonomi yang pesat diberbagai Negara terutama disebaabkan oleh penggunaan
teknologi yang semakin modern. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang,
kemajuan teknologi menimbulkan 2 efek berikut: (i) Produksi dapat ditambah
dengan lebih cepat, dan (ii) Biaya produksi semakain murah.
Sumber:
Mikroekonomi, Teori Pengantar-Edisi Ketiga (Sadono Sukirno)
Langganan:
Postingan (Atom)