BAB 1 Pola Kegiatan
Perekonomian
UANG, PERDAGANGAN DAN SPESIALISASI
Di
dalam berbagai corak kegiatan perekonomian, kegiatan ekonomi tidak lagi
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, akan tetapi terutama dilakukan
untuk memenuhi keinginan-keinginan yang wujud di pasar. Di samping itu
unit-unit produksi telah sanggup mengembangkan teknik produksi yang modern
sehingga mereka dapat menyediakan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat
dalam jumlah yang sangat besar. Barang-barang tersebut bukan saja dijual secara
terbatas dalam suatu pasar tertentu tetapi terutama dijual ke berbagai pelosok
negara dan sering pula keluar negeri. Kegiatan perdagangan yang bertambah
efisisien selanjutnya menimbulkan pula perkembangan spesialisasi dalam kegiatan
memproduksi. Bertambah pentingnya peranan perdagangan dan spesialisasi kegiatan
memproduksi merupakan ciri penting dari suatu perekonomian modern.
A. PRODUKSI DAN PERDAGANGAN
DALAM PEREKONOMIAN SUBSISTEN
Sebelum
melihat sifat-sifat utama dari kegiatan suatu perekonomian modern secara lebih
mendalam, ada baiknya apabila terlebih dahulu diperhatikan kegiatan ekonomi
yang dijalankan dalam suatu masyarakat yang relatif primitif.
1.
Produksi untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
Dalam
perekonomian yang masih primitif, yang lebih lazim dikenal sebagai perekonomian
subsisten, unit-unit produksi terutama terdiri dari keluarga petani
tradisional. Petani seperti itu menggunakan cara dan alat bercocok tanam yang
masih sederhana. Tingkat produktivitas kegiatan mereka relatif rendah dan
tingkat produksi hanya cukup untuk kehidupan yang sederhana. Jarang sekali
terdapat kelebihan (surplus) produksi
yang dapat dijual ke pasar. Dalam perekonomian subsisten kegiatan perdagangan
sudah berlaku tetapi dalam skala yang terbatas. Hanya sebagian kecil produksi
masyarakat yang diperdagangkan.
2.
Perdagangan Barter
Dalam
perekonomian subsisten yang masih primitif, perdagangan dilakukan secara
barter, yaitu perdagangan secara pertukaran barang dengan barang. Dalam
perdagangan seperti itu haruslah wujud keadaan dimana (i) seseorang ingin
menukar barang yang dihasilkannya dengan suatu barang lain, dan (ii) seorang
lain memproduksi barang yang diingini orang yang pertama dan bersedia
menukarkan barang tersebut dengan yang dihasilkan orang pertama. Dengan
demikian dalam perdagangan barter harus terdapat dua keinginan yang saling
bersesuaian dan keadaan ini dalam istilah Inggris nya dinamakan double coincedence of wants atau kesesuaian ganda dari keinginan.
3. Pola
Perdagangan Perekonomian Subsisten
Pada
masa sekarang ini perdagangan secara barter tidak banyak lagi dilakukan. Pada
kebanyakan perekonomian subsisten, uang telah digunakan sebagai alat
perantaraan dalam tukar menukar.
B. POLA KEGIATAN EKONOMI
DALAM PEREKONOMIAN UANG
Dalam
membicarakan ciri-ciri dan pola kegiatan suatu perekonomian uang akan
diperhatikan dua aspek berikut: ciri-ciri perekonomian uang, dan peranan
spesialisasi dalam mengembangkan perdagangan.
1.
Ciri-ciri Perekonomian Uang
Suatu
perekonomian yang menggunakan uang sebagai perantara dalam kegiatan tukar
menukar (perdagangan) dikenal sebagai perekonomian
uang. Dalam perekonomian
subsisten, uang tidaklah terlalu penting peranannya karena kegiatan perdagangan
masih terbatas. Secara umum dapat dikatakan bahwa kemajuan perekonomian akan
menyebabkan peranan uang menjadi semakin penting dalam perekonomian. Alasannya
adalah karena semakin maju suatu perekonomian maka semakin penting peranan
kegiatan perdagangan dalam perekonomian tersebut. Dalam perekonomian subsisten
perdagangan adalah terbatas karena produksi yang dihasilkan terutama adalah
untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
2.
Spesialisasi Perdagangan
Perdagangan
di dalam suatu perekonomian uang, yang perlu dilakukan adalah melakukan
spesialisasi dalam memproduksi barang-barang sehingga dapat dihasilkan dengan
cara yang paling efisien. Dalam spesialisasi perdagangan dapat disimpulkan
bahwa: (i) wujudnya uang sebagai alat untuk tukar menukar akan melancarkan
perdagangan; dan (ii) perdagangan yang bertambah lancar akan memberikan
perangsang kepada masyarakat untuk meningkatkan spesialisasi dalam
pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka.
C. KEBAIKAN-KEBAIKAN
SPESIALISASI
Spesialisasi
berkembang sebagai akibat penggunaan uang dan sebagai akibat perkembangan perdagangan.
Spesialisasi penting untuk perkembangan ekonomi disebabkan oleh beberapa
sumbangannya berikut:
1.
Mempertinggi Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi
Dalam
spesialisasi seseorang pekerja atau tenaga ahli akan digunakan pada kegiatan
sesuai dengan keahliannya. Ia tidak perlu lagi mengerjakan semua pekerjaan yang
diperlukan untuk memenuhi segala kebutuhannya. Ini berarti bahwa suatu daerah
atau negara tidak perlu lagi menghasilkan seluruh barang yang dibutuhkannya
tetapi cukup melakukan spesialisasi dalam kegiatan yang paling menguntungkan
negara atau wilayah tersebut.
2.
Mempertinggi Efisiensi Produksi
Efisiensi
memproduksi yang semakin tinggi tersebut dikenal sebagai “economies of scale” atau skala ekonomi. Maksudnya, apabila
produksi ditingkatkan, misalnya menjadi dua kali lipat, biaya produksi tidak
akan meningkat sebesar peningkatan produksi yang berlaku.
3.
Mendorong Perkembangan Teknologi
Spesialisasi
menyebabkan pasaran berbagai barang menjadi bertambah luas. Untuk
kegiatan-kegiatan tertentu, hal tersebut berarti produksi harus ditambah dengan
cepat. Untuk memenuhi kebutuhan ini para pengusaha akan berusaha menggunakan
teknologi produksi yang lebih baik dan lebih tinggi produktivitasnya.
PELAKU-PELAKU
KEGIATAN EKONOMI
Pelaku-pelaku
kegiatan ekonomi dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu: rumah tangga,
perusahaan, dan pemerintah. Masing-masing golongan ini menjalankan perananan
yang sangat berbeda dalam suatu perekonomian. Berikut ini diuraikan peranan
mereka dalam kegiatan perekenomian negara.
A. RUMAH TANGGA
Rumah
tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang tersedia dalam
perekonomian. Sektor ini menyediakan tenaga kerja dan tenaga usahawan. Selain
itu sektor ini memiliki faktor-faktor produksi yang lain, yaitu barang-barang
modal, kekayaan alam, dan harga tetap seperti tanah dan bangunan. Berbagai
jenis pendapatan akan digunakan oleh rumah tangga untuk membeli berbagai barang
ataupun jasa yang diperlukannya. Sebagian besar pendapatan yang dibelanjakan
tersebut digunakan untuk membeli makanan atau pakaian, yaiutu keperluan
sehari-hari yang paling pokok.
B. PERUSAHAAN
Perusahaan-perusahaan
adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan
tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Seorang atau sekumpulan orang tersebut dikenal sebagai pengusaha.
Mereka adalah orang yang memiliki keahlian keusahawanan dan kegiatan mereka
dalam perekonomian ialah mengorganisasi faktor-faktor produksi secara demikian
rupa sehingga berbagai jenis barang dan jasa yang diperlukan rumah tangga dapat
diproduksi dengan cara yang sebaik-baiknya. Tujuan mereka yang utama adalah
memperoleh keuntungan dari usaha mereka.
C. PEMERINTAH
Yang
dimaksudkan dengan pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk
mengatur kegiatan ekonomi. Badan-badan seperti itu termasuklah berbagai
departemen pemerintahan, badan yang mengatur penanaman modal, bank sentral,
parlemen, pemerintah daerah, angkatan bersenjata dan sebagainya. Badan-badan
tersebut akan mengawasi kegiatan rumah tangga dan perusahaan supaya mereka
melakukan dengan cara yang wajar dan tidak merugikan masyarakat secara
keseluruhan.
SIRKULASI
ALIRAN PENDAPATAN
Untuk
memberikan gambaran yang lebih jelas lagi mengenai corak kegiatan ekonomi yang
wujud dalam suatu perekonomian, ahli-ahli ekonomi biasanya membuat suatu
diagram yang dinamakan sirkulasi aliran pendapatan. Diagram itu memberi
gambaran tentang aliran-aliran (i) faktor-faktor produksi, (ii) pendapatan,
(iii) barang-barang dan jasa-jasa dan (iv) pengeluaran, antara sektor-sektor
dalam kegiatan ekonomi. Dengan demikian sirkulasi aliran pendapatan biasanya
hanyalah menunjukkan bentuk aliran faktor produksi, pendapatan, barang serta
jasa dan pengeluaran, antara sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.
A. JENIS-JENIS ALIRAN YANG
WUJUD
Berbagai
jenis pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah
tangga akan mereka gunakan untuk memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang
mereka butuhkan. Aliran yang pertama adalah pengeluaran konsumsi, yaitu
perbelanjaan masyarakat dari sektor rumah tangga ke sektor perusahaan. Aliran
ini adalah aliran dalam bentuk uang. Aliran lainnya adalah aliran barang, yaitu
aliran barang-barang dan jasa-jasa dari sektor perusahaan ke sektor rumah
tangga.
B. SIRKULASI ALIRAN
PENDAPATAN DAN EKONOMI PASAR
Interaksi
diantara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga dalam dua jenis kegiatan
berikut:
·
Menentukan
jenis-jenis barang dan jasa yang perlu diproduksi untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
·
Menentukan
bagaimana faktor-faktor produksi akan dialokasikan ke berbagai kegiatan
memproduksi.
1.
Pasar Barang dan Pasar Faktor
Pasar
dimana para pembeli dan para penjual melakukan interaksi dapat dibedakan dalam
dua jenis: pasar barang dan pasar faktor. Pasar barang adalah tempat dimana
para pembeli dan para penjual dari suatu barang atau jasa melakukan interaksi
untuk menentukan jumlah dan harga barang atau jasa yang diperjualbelikan.
Sedangkan pasar faktor adalah tempat dimana para pengusaha (pembeli
faktor-faktor produksi) mengadakan interaksi dengan pemilik-pemilik faktor
produksi untuk menentukan harga (pendapatan) dan jumlah faktor-faktor produksi
yang akan digunakan dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang diminta
masyarakat.
2. Interaksi
antara Sektor Rumah Tangga dan Perusahaan
Interaksi
diantara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga dipasar barang akan
memberikan petunjuk kepada suatu perekonomian tentang (i) jenis-jenis barang
dan jasa yang perlu diproduksi dan, (ii)
jumlah produksi dari masing-masing jenis barang dan jasa yang perlu diproduksi
tersebut.
MEKANISME
PASAR: SUATU PENILAIAN AWAL
A. BEBERAPA KEBAIKAN
MEKANISME PASAR
Mekanisme
pasar dapat mengalokasikan faktor-faktor produksi dengan cukup efisien dan
dapat mendorong perkembangan ekonomi disebabkan karena ia memiliki beberapa
kebaikan yang dijelaskan dibawah ini.
1.
Pasar Dapat Memberi Informasi yang Lebih Tepat
Pasar
dapat memberikan informasi yang sangat berguna, yaitu dengan memberikan
keterangan tentang harga barang dan sampai dimana besarnya permintaan kepada
berbagai barang.
2.
Pasar Memberi Perangsang untuk Mengembangkan Kegiatan Usaha
Keadaan
dalam pasar terus menerus mengalami perubahan. Ini akan memberikan dorongan
kepada pengusaha untuk menambah produksi dan meningkatkan kegiatan ekonomi.
3.
Pasar Memberi Perangsang untuk Memperoleh Keahlian Modern
Untuk
mempercepat pertambahan produksi, teknologi yang lebih modern harus digunakan
dan kemahiran teknik dan manajemen modern diperlukan. Kebutuhan ini akan
menjadi perangsang untuk memperoleh keahlian dan cara memproduksi secara
modern.
4.
Pasar Menggalakkan Penggunaan Barang dan Faktor Produksi Secara Efisien
Harga
faktor-faktor produksi yang berbeda, yang penentuannya didasarkan kepada
permintaan dan tersedianya faktor-faktor tersebut, akan menyebabkan para
pengusaha berusaha untuk menggunakannya secara yang paling efisien.
5. Pasar
Memberikan Kebebasan yang Tinggi kepada Masyarakat untuk Melakukan Kegiatan
Ekonomi
Tidak
seorang pun di dalam pasar mendapat
suatu tekanan di dalam menjalankan kegiatannya. Ia bebas untuk membeli berbagai macam barang
yang diingininya dan begitu pula ia mempunyai kebebasan untuk menjual faktor
produksi yang dimilikinya kepada pengusaha/perusahaan yang menurut pendapatnya
akan memberikan pembayaran yang paling menguntungkan.
B. BEBERAPA KELEMAHAN MEKANISME PASAR
Sampai
sekarang, banyak orang yang tetap memberikan sokongan yang kuat kepada sistem
mekanisme pasar. Disamping banyak mendapat sokongan, sistem mekanisme pasar
jugaa mendapat kritik. Kritik yang sering dikemukakan diterangkan dibawah ini.
1.
Kebebasan yang Tidak Terbatas Menindas Golongan-Golongan Tertentu
Kebebasan
dalam melakukan kegiatan ekonomi yang tidak ada batasnya dapat merugikan
golongan yang lemah dan kaum minoritas.
2.
Kegiatan Ekonomi Sangat Tidak Stabil Keadaannya
Mekanisme
pasar yang bebas menyebabkan perekonomian selalu mengalami kegiatan naik turun
yang tidak teratur. Pada ketika tertentu ia mengalami kemakmuran yang sangat
tinggi tetapi pada masa berikutnya ia mengalami kemerosotan yang sangat serius.
3.
Sistem Pasar Dapat Menimbulkan Monopoli
Tidak
selalu mekanisme pasar itu merupakan suatu sistem pasar persaingan sempurna
dimana harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan ditentukan oleh permintaan
pembeli dan penawaran penjual yang banyak jumlahnya.
4.
Mekanisme Pasar Tidak Dapat Menyediakan Beberapa Jenis Barang Secara Efisien
Masyarakat
memerlukan beberapa jasa-jasa tertentu seperti jalan raya untuk mempertinggi
efisien lalu lintas, angkatan bersenjata dan polisi untuk keamanan dan
ketertiban, dan rumah-rumah sakit umum untuk penyediaan jasa kesehatan yang
murah. Untuk dapat menyediakan jasa-jasa itu dengan baik diperlukan campur
tangan pemerintah.
5.
Kegiatan Konsumen dan Produsen Mungkin Menimbulkan “Eksternalitas” yang
Merugikan
Yang
dimaksud eksternalitas adalah akibat sampingan (buruk atau baik) yang
ditimbulkan oleh kegiatan mengkonsumsi atau memproduksi. Eksternalitas yang
buruk memberikan gambaran tentang perbedaan diantara keuntungan pribadi dan
keuntungan sosial.
KEGAGALAN
PASAR DAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
Yang
dimaksudkan dengan kegagalan pasar adalah ketidakmampuan dari suatu
perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan
dalam kegiatan dan pertumbuhan ekonomi. Kegagalan ini mendorong pemerintah
untuk menjalankan beberapa kegiatan ekonomi.
A. TUJUAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
Kepincangan-kepincangan
mekanisme pasar telah menimbulkan kebutuhan akan campur tangan pemerintah dalam
perekonomian. Tujuan dari campur tangan pemerintah adalah untuk:
1.
Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan penindasan
dapat dihindarkan.
2.
Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur
dan stabil.
3.
Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan.
4.
Menyediakan “barang bersama” yaitu barang-barang seperti jalan raya, polisi dan
tentara.
5.
Mengawasi agar “eksternalitas” kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat
dihindari atau dikurangi masalahnya.
B. BENTUK-BENTUK CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
Keterlibatan
pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapat dibedakan dalam tiga bentuk: membuat
peraturan, menjalankan kebijakan fiskal dan moneter, dan secara langsung
melakukan kegiatan ekonomi.
1.
Membuat Peraturan-Peraturan
Tujuan
pokok dari peraturan-peraturan pemerintah adalah agar kegiatan-kegiatan ekonomi
dijalankan secara wajar dan tidak merugikan khalayak ramai.
2.
Menjalankan Kebijakan Fiskal dan Moneter
Kebijakan
fiskal adalah strategi dan langkah-langkah pemerintah dalam pengeluarannya dan
dalam sitem dan cara-cara mengumpulkan pajak. Sedangkan kebijakan moneter
adalah langkah-langkah pemerintah untuk mempengaruhi situasi keuangan dalam
perekonomian, yaitu mempengaruhi suku bunga, operasi bank-bank, dan mengatur
jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
3.
Melakukan Kegiatan Ekonomi Secara Langsung
Dalam
melakukan kegiatan ekonomi terdapat perbedaan yang nyata di antara keuntungan
yang dinikmati oleh orang yang melakukannya (ini dinamakan keuntungan pribadi)
dan keuntungan yang diperoleh masyarakat secara keseluruhan (ini dinamakan
keuntungan sosial).
Sumber: Mikroekonomi, Teori Pengantar-Edisi Ketiga (Sadono Sukirno)