Rabu, 02 November 2016

Mikro Ekonomi BAB 1 Pola Kegiatan Perekonomian



BAB 1 Pola Kegiatan Perekonomian

UANG, PERDAGANGAN DAN SPESIALISASI
Di dalam berbagai corak kegiatan perekonomian, kegiatan ekonomi tidak lagi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, akan tetapi terutama dilakukan untuk memenuhi keinginan-keinginan yang wujud di pasar. Di samping itu unit-unit produksi telah sanggup mengembangkan teknik produksi yang modern sehingga mereka dapat menyediakan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dalam jumlah yang sangat besar. Barang-barang tersebut bukan saja dijual secara terbatas dalam suatu pasar tertentu tetapi terutama dijual ke berbagai pelosok negara dan sering pula keluar negeri. Kegiatan perdagangan yang bertambah efisisien selanjutnya menimbulkan pula perkembangan spesialisasi dalam kegiatan memproduksi. Bertambah pentingnya peranan perdagangan dan spesialisasi kegiatan memproduksi merupakan ciri penting dari suatu perekonomian modern.
A. PRODUKSI DAN PERDAGANGAN DALAM PEREKONOMIAN SUBSISTEN
Sebelum melihat sifat-sifat utama dari kegiatan suatu perekonomian modern secara lebih mendalam, ada baiknya apabila terlebih dahulu diperhatikan kegiatan ekonomi yang dijalankan dalam suatu masyarakat yang relatif primitif.
1. Produksi untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
Dalam perekonomian yang masih primitif, yang lebih lazim dikenal sebagai perekonomian subsisten, unit-unit produksi terutama terdiri dari keluarga petani tradisional. Petani seperti itu menggunakan cara dan alat bercocok tanam yang masih sederhana. Tingkat produktivitas kegiatan mereka relatif rendah dan tingkat produksi hanya cukup untuk kehidupan yang sederhana. Jarang sekali terdapat kelebihan (surplus) produksi yang dapat dijual ke pasar. Dalam perekonomian subsisten kegiatan perdagangan sudah berlaku tetapi dalam skala yang terbatas. Hanya sebagian kecil produksi masyarakat yang diperdagangkan.

2. Perdagangan Barter
Dalam perekonomian subsisten yang masih primitif, perdagangan dilakukan secara barter, yaitu perdagangan secara pertukaran barang dengan barang. Dalam perdagangan seperti itu haruslah wujud keadaan dimana (i) seseorang ingin menukar barang yang dihasilkannya dengan suatu barang lain, dan (ii) seorang lain memproduksi barang yang diingini orang yang pertama dan bersedia menukarkan barang tersebut dengan yang dihasilkan orang pertama. Dengan demikian dalam perdagangan barter harus terdapat dua keinginan yang saling bersesuaian dan keadaan ini dalam istilah Inggris nya dinamakan double coincedence of wants atau kesesuaian ganda dari keinginan.

3. Pola Perdagangan Perekonomian Subsisten
Pada masa sekarang ini perdagangan secara barter tidak banyak lagi dilakukan. Pada kebanyakan perekonomian subsisten, uang telah digunakan sebagai alat perantaraan dalam tukar menukar.

B. POLA KEGIATAN EKONOMI DALAM PEREKONOMIAN UANG
Dalam membicarakan ciri-ciri dan pola kegiatan suatu perekonomian uang akan diperhatikan dua aspek berikut: ciri-ciri perekonomian uang, dan peranan spesialisasi dalam mengembangkan perdagangan.
1. Ciri-ciri Perekonomian Uang
Suatu perekonomian yang menggunakan uang sebagai perantara dalam kegiatan tukar menukar (perdagangan) dikenal sebagai perekonomian uang. Dalam perekonomian subsisten, uang tidaklah terlalu penting peranannya karena kegiatan perdagangan masih terbatas. Secara umum dapat dikatakan bahwa kemajuan perekonomian akan menyebabkan peranan uang menjadi semakin penting dalam perekonomian. Alasannya adalah karena semakin maju suatu perekonomian maka semakin penting peranan kegiatan perdagangan dalam perekonomian tersebut. Dalam perekonomian subsisten perdagangan adalah terbatas karena produksi yang dihasilkan terutama adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

2. Spesialisasi Perdagangan
Perdagangan di dalam suatu perekonomian uang, yang perlu dilakukan adalah melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang-barang sehingga dapat dihasilkan dengan cara yang paling efisien. Dalam spesialisasi perdagangan dapat disimpulkan bahwa: (i) wujudnya uang sebagai alat untuk tukar menukar akan melancarkan perdagangan; dan (ii) perdagangan yang bertambah lancar akan memberikan perangsang kepada masyarakat untuk meningkatkan spesialisasi dalam pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka.

C. KEBAIKAN-KEBAIKAN SPESIALISASI
Spesialisasi berkembang sebagai akibat penggunaan uang dan sebagai akibat perkembangan perdagangan. Spesialisasi penting untuk perkembangan ekonomi disebabkan oleh beberapa sumbangannya berikut:
1. Mempertinggi Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi
Dalam spesialisasi seseorang pekerja atau tenaga ahli akan digunakan pada kegiatan sesuai dengan keahliannya. Ia tidak perlu lagi mengerjakan semua pekerjaan yang diperlukan untuk memenuhi segala kebutuhannya. Ini berarti bahwa suatu daerah atau negara tidak perlu lagi menghasilkan seluruh barang yang dibutuhkannya tetapi cukup melakukan spesialisasi dalam kegiatan yang paling menguntungkan negara atau wilayah tersebut.

2. Mempertinggi Efisiensi Produksi
Efisiensi memproduksi yang semakin tinggi tersebut dikenal sebagai “economies of scale” atau skala ekonomi. Maksudnya, apabila produksi ditingkatkan, misalnya menjadi dua kali lipat, biaya produksi tidak akan meningkat sebesar peningkatan produksi yang berlaku.

3. Mendorong Perkembangan Teknologi
Spesialisasi menyebabkan pasaran berbagai barang menjadi bertambah luas. Untuk kegiatan-kegiatan tertentu, hal tersebut berarti produksi harus ditambah dengan cepat. Untuk memenuhi kebutuhan ini para pengusaha akan berusaha menggunakan teknologi produksi yang lebih baik dan lebih tinggi produktivitasnya.

PELAKU-PELAKU KEGIATAN EKONOMI
Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu: rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Masing-masing golongan ini menjalankan perananan yang sangat berbeda dalam suatu perekonomian. Berikut ini diuraikan peranan mereka dalam kegiatan perekenomian negara.
A. RUMAH TANGGA
Rumah tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian. Sektor ini menyediakan tenaga kerja dan tenaga usahawan. Selain itu sektor ini memiliki faktor-faktor produksi yang lain, yaitu barang-barang modal, kekayaan alam, dan harga tetap seperti tanah dan bangunan. Berbagai jenis pendapatan akan digunakan oleh rumah tangga untuk membeli berbagai barang ataupun jasa yang diperlukannya. Sebagian besar pendapatan yang dibelanjakan tersebut digunakan untuk membeli makanan atau pakaian, yaiutu keperluan sehari-hari yang paling pokok.
B. PERUSAHAAN
Perusahaan-perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Seorang atau sekumpulan orang tersebut dikenal sebagai pengusaha. Mereka adalah orang yang memiliki keahlian keusahawanan dan kegiatan mereka dalam perekonomian ialah mengorganisasi faktor-faktor produksi secara demikian rupa sehingga berbagai jenis barang dan jasa yang diperlukan rumah tangga dapat diproduksi dengan cara yang sebaik-baiknya. Tujuan mereka yang utama adalah memperoleh keuntungan dari usaha mereka.
C. PEMERINTAH
Yang dimaksudkan dengan pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Badan-badan seperti itu termasuklah berbagai departemen pemerintahan, badan yang mengatur penanaman modal, bank sentral, parlemen, pemerintah daerah, angkatan bersenjata dan sebagainya. Badan-badan tersebut akan mengawasi kegiatan rumah tangga dan perusahaan supaya mereka melakukan dengan cara yang wajar dan tidak merugikan masyarakat secara keseluruhan.
SIRKULASI ALIRAN PENDAPATAN
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas lagi mengenai corak kegiatan ekonomi yang wujud dalam suatu perekonomian, ahli-ahli ekonomi biasanya membuat suatu diagram yang dinamakan sirkulasi aliran pendapatan. Diagram itu memberi gambaran tentang aliran-aliran (i) faktor-faktor produksi, (ii) pendapatan, (iii) barang-barang dan jasa-jasa dan (iv) pengeluaran, antara sektor-sektor dalam kegiatan ekonomi. Dengan demikian sirkulasi aliran pendapatan biasanya hanyalah menunjukkan bentuk aliran faktor produksi, pendapatan, barang serta jasa dan pengeluaran, antara sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.
A. JENIS-JENIS ALIRAN YANG WUJUD
Berbagai jenis pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga akan mereka gunakan untuk memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang mereka butuhkan. Aliran yang pertama adalah pengeluaran konsumsi, yaitu perbelanjaan masyarakat dari sektor rumah tangga ke sektor perusahaan. Aliran ini adalah aliran dalam bentuk uang. Aliran lainnya adalah aliran barang, yaitu aliran barang-barang dan jasa-jasa dari sektor perusahaan ke sektor rumah tangga.
B. SIRKULASI ALIRAN PENDAPATAN DAN EKONOMI PASAR
Interaksi diantara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga dalam dua jenis kegiatan berikut:
·         Menentukan jenis-jenis barang dan jasa yang perlu diproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
·         Menentukan bagaimana faktor-faktor produksi akan dialokasikan ke berbagai kegiatan memproduksi.
1. Pasar Barang dan Pasar Faktor
Pasar dimana para pembeli dan para penjual melakukan interaksi dapat dibedakan dalam dua jenis: pasar barang dan pasar faktor. Pasar barang adalah tempat dimana para pembeli dan para penjual dari suatu barang atau jasa melakukan interaksi untuk menentukan jumlah dan harga barang atau jasa yang diperjualbelikan. Sedangkan pasar faktor adalah tempat dimana para pengusaha (pembeli faktor-faktor produksi) mengadakan interaksi dengan pemilik-pemilik faktor produksi untuk menentukan harga (pendapatan) dan jumlah faktor-faktor produksi yang akan digunakan dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang diminta masyarakat.

2. Interaksi antara Sektor Rumah Tangga dan Perusahaan
Interaksi diantara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga dipasar barang akan memberikan petunjuk kepada suatu perekonomian tentang (i) jenis-jenis barang dan jasa yang  perlu diproduksi dan, (ii) jumlah produksi dari masing-masing jenis barang dan jasa yang perlu diproduksi tersebut.

MEKANISME PASAR: SUATU PENILAIAN AWAL
A. BEBERAPA KEBAIKAN MEKANISME PASAR
Mekanisme pasar dapat mengalokasikan faktor-faktor produksi dengan cukup efisien dan dapat mendorong perkembangan ekonomi disebabkan karena ia memiliki beberapa kebaikan yang dijelaskan dibawah ini.
1. Pasar Dapat Memberi Informasi yang Lebih Tepat
Pasar dapat memberikan informasi yang sangat berguna, yaitu dengan memberikan keterangan tentang harga barang dan sampai dimana besarnya permintaan kepada berbagai barang.

2. Pasar Memberi Perangsang untuk Mengembangkan Kegiatan Usaha
Keadaan dalam pasar terus menerus mengalami perubahan. Ini akan memberikan dorongan kepada pengusaha untuk menambah produksi dan meningkatkan kegiatan ekonomi.

3. Pasar Memberi Perangsang untuk Memperoleh Keahlian Modern
Untuk mempercepat pertambahan produksi, teknologi yang lebih modern harus digunakan dan kemahiran teknik dan manajemen modern diperlukan. Kebutuhan ini akan menjadi perangsang untuk memperoleh keahlian dan cara memproduksi secara modern.

4. Pasar Menggalakkan Penggunaan Barang dan Faktor Produksi Secara Efisien
Harga faktor-faktor produksi yang berbeda, yang penentuannya didasarkan kepada permintaan dan tersedianya faktor-faktor tersebut, akan menyebabkan para pengusaha berusaha untuk menggunakannya secara yang paling efisien.

5. Pasar Memberikan Kebebasan yang Tinggi kepada Masyarakat untuk Melakukan Kegiatan Ekonomi
Tidak seorang pun di dalam pasar  mendapat suatu tekanan di dalam menjalankan kegiatannya.  Ia bebas untuk membeli berbagai macam barang yang diingininya dan begitu pula ia mempunyai kebebasan untuk menjual faktor produksi yang dimilikinya kepada pengusaha/perusahaan yang menurut pendapatnya akan memberikan pembayaran yang paling menguntungkan.

B. BEBERAPA KELEMAHAN MEKANISME PASAR

Sampai sekarang, banyak orang yang tetap memberikan sokongan yang kuat kepada sistem mekanisme pasar. Disamping banyak mendapat sokongan, sistem mekanisme pasar jugaa mendapat kritik. Kritik yang sering dikemukakan diterangkan dibawah ini.

1. Kebebasan yang Tidak Terbatas Menindas Golongan-Golongan Tertentu
Kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi yang tidak ada batasnya dapat merugikan golongan yang lemah dan kaum minoritas.

2. Kegiatan Ekonomi Sangat Tidak Stabil Keadaannya
Mekanisme pasar yang bebas menyebabkan perekonomian selalu mengalami kegiatan naik turun yang tidak teratur. Pada ketika tertentu ia mengalami kemakmuran yang sangat tinggi tetapi pada masa berikutnya ia mengalami kemerosotan yang sangat serius.

3. Sistem Pasar Dapat Menimbulkan Monopoli
Tidak selalu mekanisme pasar itu merupakan suatu sistem pasar persaingan sempurna dimana harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan ditentukan oleh permintaan pembeli dan penawaran penjual yang banyak jumlahnya.

4. Mekanisme Pasar Tidak Dapat Menyediakan Beberapa Jenis Barang Secara Efisien
Masyarakat memerlukan beberapa jasa-jasa tertentu seperti jalan raya untuk mempertinggi efisien lalu lintas, angkatan bersenjata dan polisi untuk keamanan dan ketertiban, dan rumah-rumah sakit umum untuk penyediaan jasa kesehatan yang murah. Untuk dapat menyediakan jasa-jasa itu dengan baik diperlukan campur tangan pemerintah.

5. Kegiatan Konsumen dan Produsen Mungkin Menimbulkan “Eksternalitas” yang Merugikan
Yang dimaksud eksternalitas adalah akibat sampingan (buruk atau baik) yang ditimbulkan oleh kegiatan mengkonsumsi atau memproduksi. Eksternalitas yang buruk memberikan gambaran tentang perbedaan diantara keuntungan pribadi dan keuntungan sosial.

KEGAGALAN PASAR DAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH

Yang dimaksudkan dengan kegagalan pasar adalah ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan dalam kegiatan dan pertumbuhan ekonomi. Kegagalan ini mendorong pemerintah untuk menjalankan beberapa kegiatan ekonomi.

A. TUJUAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
Kepincangan-kepincangan mekanisme pasar telah menimbulkan kebutuhan akan campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Tujuan dari campur tangan pemerintah adalah untuk:
1. Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan penindasan dapat dihindarkan.
2. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur dan stabil.
3. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan.
4. Menyediakan “barang bersama” yaitu barang-barang seperti jalan raya, polisi dan tentara.
5. Mengawasi agar “eksternalitas” kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dihindari atau dikurangi masalahnya.

B. BENTUK-BENTUK CAMPUR TANGAN PEMERINTAH  

Keterlibatan pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapat dibedakan dalam tiga bentuk: membuat peraturan, menjalankan kebijakan fiskal dan moneter, dan secara langsung melakukan kegiatan ekonomi.

1. Membuat Peraturan-Peraturan
Tujuan pokok dari peraturan-peraturan pemerintah adalah agar kegiatan-kegiatan ekonomi dijalankan secara wajar dan tidak merugikan khalayak ramai.

2. Menjalankan Kebijakan Fiskal dan Moneter
Kebijakan fiskal adalah strategi dan langkah-langkah pemerintah dalam pengeluarannya dan dalam sitem dan cara-cara mengumpulkan pajak. Sedangkan kebijakan moneter adalah langkah-langkah pemerintah untuk mempengaruhi situasi keuangan dalam perekonomian, yaitu mempengaruhi suku bunga, operasi bank-bank, dan mengatur jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.

3. Melakukan Kegiatan Ekonomi Secara Langsung
Dalam melakukan kegiatan ekonomi terdapat perbedaan yang nyata di antara keuntungan yang dinikmati oleh orang yang melakukannya (ini dinamakan keuntungan pribadi) dan keuntungan yang diperoleh masyarakat secara keseluruhan (ini dinamakan keuntungan sosial).

Sumber: Mikroekonomi, Teori Pengantar-Edisi Ketiga (Sadono Sukirno)